5 Manfaat Sepakbola Bagi Anak-anak

Rakyat Indonesia mencintai bola. Menang atau kalah, para penggemar bola tetap berduyun-duyun mendukung tim Indonesia yang berlaga melawan tim Filipina dalam piala AFF beberapa waktu lalu. Meski prestasi sepakbola Indonesia cukup menyedihkan dan PSSI tak lepas dari kontroversi, demam bola tetap melanda Indonesia. Mengapa olahraga ini begitu memikat perhatian dan menguras emosi penonton? Bahkan anak-anak pun senang bermain bola.
Nah, sering kali saya mendengar Moms yang cemas saat menyadari anaknya hobi bola. Mereka kuatir sang buah hati akan keasyikan bermain dan melalaikan pelajarannya. Padahal itu hanya soal pembagian waktu saja. Dan ada banyak hal berharga yang dapat di peroleh anak dari olahraga sepak bola, di antaranya:
1. Bakat tanpa bekerja keras tidaklah cukup
Sepakbola adalah olahraga yang berat, seperti halnya perjuangan hidup, ada saja orang-orang yang berusaha menjatuhkanmu dan merebut kesempatanmu. Anda gagal, Anda harus bangkit dan merebut kesempatan itu. Terdengar klise? Ben, murid saya kelas 1 SD menangis di pojok gawang karena bolanya direbut temannya. Setelah saya menariknya ke pinggir dan mengajaknya bicara ternyata Ben tidak dapat memahami mengapa teman-temannya begitu jahat dan tidak mau berbagi bola. Saya harus menjelaskan konsep sepakbola sebagai kompetisi padanya dan butuh waktu beberapa bulan hingga Ben kecil memahami bahwa dia tidak akan menerima bola karena “kemurahan hati” orang lain. Jika dia ingin mencetak gol, dia harus berjuang untuk mendapatkan bolanya.
Anda dapat mengajarkan pada anak-anak bahwa bakat olahraga mungkin bisa membuat seseorang berhasil menjadi pemain bola. Tetapi untuk merebut kejuaraan, diperlukan latihan yang terus menerus dan kerja keras. Demikian juga dengan hidup. Kesuksesan hanya dapat diraih dengan kerja keras dan perjuangan. Pada akhirnya Ben yang pemalu bukan hanya bisa bermain bola, dia juga mulai berani melakukan hal lainnya, seperti memberikan presentasi dalam bahasa inggris di hadapan puluhan orang tua murid dan teman-temannya.
2. Pantang Menyerah
Dengan bermain sepakbola, anak akan belajar untuk berjuang mengejar tujuan hidupnya. Kadang-kadang mereka jatuh. Kadang mereka tidak mendapatkan bolanya. Kadang bola yang sudah dipertahankan dengan susah payah direbut oleh temannya. Mereka punya pilihan: menyerah dan berhenti bermain atau menyemangati diri mereka untuk tidak menyerah. Jika ada satu keterampilah hidup yang diajarkan oleh sepakbola, itu adalah kegigihan.
3. Menentukan goal adalah syarat untuk sukses
Sepak bola mengajarkan anak bahwa menentukan tujuan adalah syarat untuk sukses. Jika mereka menginginkan kemenangan, mereka harus tahu dimana letak gawangnya. Mereka semua fokus untuk mengiring bola menuju gawang.
4. Kerja tim adalah kunci kemenangan
Mudah sekali membedakan anak-anak kelas kecil bermain bola dengan anak-anak yang sudah lebih besar. Murid-murid saya yang lebih kecil, bermain tanpa aturan. Mereka biasanya merebut bola untuk dirinya sendiri. Tapi anak-anak yang lebih besar, sudah paham tentang permainan tim. Mereka bersedia memberikan bola pada temannya demi tujuan bersama. Sepakbola mengajarkan kerja tim. Anak-anak belajar bahwa hanya dengan bekerja samalah, mereka dapat mencapai tujuan.
5. Menerima kegagalan dengan lapang dada
Dalam permainan, anak akan mengalami manisnya kemenangan dan pahitnya kekalahan. Dengan menjadi anggota tim sepakbola sekolah, anak akan belajar berjuang keras dan menelan pahitnya kegagalan bila timnya kalah. Di mata orang tua, mungkin itu hanya dianggap permainan anak-anak. Tapi bagi anak, kekalahan adalah hal yang besar baginya, terutama bila itu pertandingan antar kelas atau antar sekolah. Orang tua sebaiknya memberi dorongan bahwa kekalahan bukanlah akhir dari segalanya.
Jadi Moms, kalau sang buah hati menunjukkan minatnya pada sepakbola, berikanlah kesempatan untuk mengembangkannya. Kita memang harus mengejar kecerdasan intelektual, tetapi kecerdasan emosional seperti kemampuan bekerja sama dengan orang lain, sikap pantang menyerah dan sikap sportif menerima kegagalan adalah bagian dari perjalanan hidup yang akan ditempuh anak pada saat dia dewasa nanti.